Naga Bonar

Naga Bonar

Kamis, 13 Juli 2017

TAHAPAN SELEKSI CAPRA IPDN
(PENEJELASAN)
Pada artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan secara umum persyaratan dan tahapan seleksi CAPRA IPDN. Nah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan secara detail tentang tahapan seleksinya. Karena biasanya agan-agan yang mau ikut tes IPDN bertanya-tanya bagaimana cara lolos dari setiap tahapan seleksi yang ada.
Sekali lagi saya tekankan kepada agan-agan artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya saat mengikuti tes CAPRA IPDN mulai dari administrasi sampai lolos jadi Praja IPDN. Jadi agan-agan gak usah ragukan lagi artikel yang saya tulis ini. Insya Allah selama Allah mengizinkan artikel ini bisa membantu agan lolos jadi Praja IPDN, Aamiin…

1.     TES ADMINISTRASI
Tes Administrasi ini merupakan tes yang paling mudah, karena agan tinggal penuhi semua persyaratan administrasi yang ditentukan. Mudahkan ? eeiittss… jangan senang dulu doktrin senior terdahulu mengatakan “ORANG ITU JATUH BUKAN KARENA BATU BESAR TAPI KARENA BATU KERIKIL”. Sama dengan tes administrasi ini jangan agan remehkan, begitu juga dengan tes yang lainnya. Karena walaupun simple, ternyata di tes  administrasi ini juga banyak capra yang berguguran.
Dikarenakan pendaftaran yang online, tak jarang berkas yang diupload oleh capra gagal terupload biasanya masalah jaringan. Sebetulnya saya kurang paham juga dengan masalah ini, karena waktu saya tes capra waktu angkatan saya masih menggunakan system manual alias belum online (offline). Jadi waktu angkatan saya masih mendaftar ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) masing-masing. Nah baru dari angkatan di bawah saya barulah dimulai pendaftaran online.
Tapi gak usah khawatir, sebelum menulis artikel ini saya sudah melaksanakan wawancara dengan beberapa adik kelas saya yang lulus maupun gugur dalam tes administrasi yang sudah menggunakan system online dalam pendaftaranya. Jadi dari penuturan beberapa adik kelas saya yang lolos maupun yang gugur di administrasi masalah yang sering terjadi adalah masalah jaraingan. Mungkin beberapa wilayah di Indonesia ini masih belum bagus jaringan internetnya apalagi jaringa 4G termasuk daerah rumah saya L
 Jadi walau pun saya kurang paham saya Cuma minta pastikan pada saat agan mengupload berkas-berkas agan ke website IPDN pastikan dulu apakah sudah terupload dengan betul atau tidak. PAHAM ?

2.     TES TKD
Tes Kompetensi Dasar, tes ini merupakan tes yang menguji kompetensi dasar agan sebagai capra IPDN sekaligus tes CPNS agan-agan. Tes TKD ini mulai dari angkatan saya yaitu angkatan XXV yaitu pada tahun 2014 sudah menggunakan CAT (Computer Assisted Test). Untuk menghadapi TKD ini waktu 2014 yang lalu, persiapan saya hanya satu yaitu membaca buku-buku soal TKD yang ada contoh soalnya juga. Kemudian membaca-baca materi yang terkait soal-soal TKD tertentu.
Perlu diketahui juga bahwa materi dari soal CAT ini disusun berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) No 9 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan  Calon Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan peraturan ini, maka soal CAT ini terdiri atas Tes Kompetensi Dasar dan Tes Kompetensi Bidang.
Untuk TKD dengan system CAT ini terdiri dari 100 soal CPNS Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan waktu maksimal 90 Menit (Waktu disesuaikan dengan ketentuan Kemenpan-RB 54 detik per soal CAT);
Passing Grade kelulusan CAT CPNS adalah minimal TWK 40%, TIU 50% dan TKP 72%;
Sesuaikan skor anda pada akhir test apakah lulus Passing Grade atau Tidak;
Ketentuan Penilaian Mengacu Aturan Pemerintah :
– Menjawab Benar 5 Poin
– Menjawab Salah 0 Poin
– Tidak Menjawab 0 Poin
– Khusus TKP rentang nilai 1 – 5 Poin
Untuk materi Premium (Soal lebih lengkap, bisa diulang-ulang, materi soal lebih banyak, tersedia kunci jawaban dan pembahasan detail) silakan mendaftar di situs http://www.latihancatcpns.com
Nah, saya akan memberikan tips berdasarkan pengalaman saya sewaktu mengikuti TKD dengan system CAT ini. Sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa TKD dengan system CAT ini perdana di angkatan saya. Malahan dari semua tes CPNS yang ada, perdana dilaksanakan TKD dengan CAT ini dilaksanakan oleh IPDN sewaktu tes CAPRA XXV tahun 2014 (angkatan saya).
So, waktu itu belum ada referensi yang cukup akurat. Hanya ada contoh-contoh soal di buku-buku TKD yang ada di took-toko buku saja. Jadi, saya hanya belajar soal-soal dari buku itu saja. Dan kebetulan kakak saya punya simulasi CAT ini. Jadi dekat-dekat mau TKD, saya banyak belajar dan berlatih degan simulasi CAT ini. Intinya, banyaklah belajar dan berlatih soal-sola TKD dengan system CAT ini.
Dan alhamadulillah waktu itu saya peringkat ke 11 dari provinsi banten, dengan  nilai 330. Jadi, atas izin Allah SWT niat dan kemauan saya Alhamdulillah terbalaskan.  

3.     TES KESEHATAN
Untuk tes kesehatan ini saya tidak bisa kasih tips yang jitu. Karena kondisi kesehatan dari tubuh setiap orang itu berpariasi. Untuk saya sendiri Alhamdulillah sehat walafiat gan. Tapi saya Cuma bisa saranin agar agan-agan saat deket-deket tes kesehatan ini lebih lagi menjaga kesehatan agan. Karena pas tes kesehatan ini setiap centi tubuh agan bakal bener-bener dicek. Bukan hanya tubuh bagian luar saja namun organ tubuh agan pun akan dicek betul-betul. Jadi kalau bisa kegiatan yang sekiranya bisa mengurangi kesehatan agan apalagi bisa membahayakan agan sebaiknya dihindari saja sewaktu dekat-dekat tes kesehatan ini.
Kemudian banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kalau waktu saya tes, kebetulan saya punya berat badan yang kurang. Jadi waktu mau deket tes kesehatan saya banyak makanan yang memiliki kandungan protein, lemak dan karbohidrat. Tujuannya agar menambah berat badan. Dan kebetulan waktu saya mau tes kesehatan itu bertepatan dengan idul adha. Jadi kebetulan banyak daging di rumah, so setiap hari makan daging terus, hehe…
So selama satu minggu mengkonsumsi daging dan makanan nuansa idul adha ya yang pasti berlemak dan berprotein berat badan saya bertambah kurang lebih 3 kg. namun kerjaan saya waktu itu bukan Cuma makan aja, tapi tetap dibarengi dengan olahraga. Dan Alhamdulillah atas izin Allah saya lolos tes kesehatan.
Itu pengalaman saya soal tes kesehatan, kalau agan punya masalah yang sama seperti saya agan mungkin bisa coba cara saya di atas. Namun perlu diperhatikan juga kondisi tubuh yang lain selain berat badan dan tinggi badan.

4.     TES PSIKOLOGI DAN TES INTEGRASI & KEJUJURAN
Untuk psikotes ini hamper sama saja dengan psikotes waktu agan SMA. Hanya saja ada soal hitungan Koran, agan bisa cari sendiri soal hitungan Koran ini. Disini saya Cuma mau kasih tau cara dan tips biar lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal psikotes ini.
Sebenarnya psikotes ini gak ada jawaban benar dan salah. Hanya saja psikotes ini mengukur psikologi agan. Terutama mengukur kemampuan dan ketahanan psikologi akan saat berada di bawah tekanan. Memang saat mengerjakan soal-soal psikotes ini agan akan merasa berada di bawah tekanan. Tapi disitulah dilihat kemampuan dan keinginan dari agan.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencari capra yang siap dengan siklus kehidupan praja yang padat dan tentu saja yang namanya peserta didik pasti berada di bawah tekanan.
Jadi tips dari saya, inget ya tips ini berdasarkan pengalaman saya waktu tes capra dulu. Kebetulan abang sama ayah saya anggota TNI, dan soal psikotesnya gak jauh beda sama psikotes IPDN. Karena kebetulan untuk psikotes IPDN bekerjsama dengan Dinas Psikologi Angkatan Darat. Jadi sebelum tes saya banyak Tanya abang dan ayah saya. Selain itu saya juga browsing di internet mengenai soal-soal psikotes tersebut. Intinya adalah banyak belajar dan berlatih. Karena kalau agan sudah terbiasa mengerjakan soal-soal psikotes tersebut pasti agan akan terbiasa saat tes nanti. Dan hal itu terbukti saat saya mengerjakan soal psikotes saat tes psikologi. Alhamdulillah hasil belajar dan berlatih soal-soal psikotes yang sering saya kerjakan bermanfaat. Pada saat tes saya sudah terbiasa dengan soal-soal psikotes tersebut dan juga dengan keadaan nuansa saat psikotes yang menegangkan. Dan Alhamdulillah atas izin Allah saya lolos tes psikologi.

5.     TES PANTUKHIR
Tes Pantukhir (Pantauan Terakhir), sesuai namanya ini adalah tes final dari seluruh tahapan tes seleksi capra IPDN. Biasanya di tes ini saat-saat yang palling menegangkan. Kenapa ? karena untuk lokasi tes pantukhir ini dilaksanakan di kampus pusat jatinangor. So, rasanya sudah bangga masuk ke Ksatrian IPDN Jatinangor ini dan ingin rasanya tetap di sini, hehe. Pasti itulah yang terdapat di dalam benak setiap capra IPDN yang sudah masuk ke tahap pantukhir.
Langsung aja kita bahas apa aja sih yang bakal dilaksanain waktu tes pantukhir di jatinangor ? nah pada saat tes pantukhir ini ada beberapa tes lagi yang akan dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah capra yang berhasil lolos sampai pantukhir ini siap dan pantas untuk jadi praja IPDN. Dan dari beberapa tes ada juga tes-tes yang sudah dilaksanakan saat tes di daerah masing-masing. Untuk tes-tes yang akan dilaksanakan itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.     Verifikasi faktual dokumen administrasi
2.     Tes ulang kesehatan
3.     Tes Kesemaptaan
4.     Wawancara
All right, kita bahas satu-satu…
1.     Verifikasi factual dokumen administrasi
Ini sebenarnya bukan tes, ini hanya proses verifikasi factual dokumen administrasi agan yang berhasil lolos ke tahap pantukhir. Jadi data-data administrasi agan sewaktu tes administrasi akan diverifikasi kembali kefaktualannya. Tapi tenang aja, berdasarkan pengalaman saya kalau tes administrasi lolos yang gak akan bermasalah sama proses verifikasi ini.

2.     Tes ulang kesehatan
Saya lupa kasih tahu ke agan waktu kita bahas tes kesehatan. Setelah agan lolos tes kesehatan agan jangan langsung senang dulu dan kemudian lupa untuk memperhatikan kesehatan agan lagi. Karena saat pantukhir kesehatan agan akan dites lagi, persis seperti saat tes kesehatan di daerah. Jadi buat agan-agan dari mulai tes sampai pengumuman sebaiknya jaga kesehatan baik-baik dah pokoknya. Kalau bisa sampai tua, karena SEHAT ITU MAHAL.
Dan sama halnya dengan verifikasi factual dokumen administrasi. Tes kesehatan di pantukhir ini juga Cuma mengecek ulang kembali kesiapan kesehatan agan apakah siap untuk mengikuti proses pendidikan di Lembah Manglayang. Jadi kalau agan udah lolos tes kesehatan di daerah dan terus menjaga kesehatan agan sampai pantukhir tenang aja agan pasti lolos kok di tes ulang kesehatan ini.

3.     Tes Kesamaptaan
Tes kesamaptaan ini sama saja dengan tes kesamaptaan pada umumnya. Terdiri dari push-up, sit-up, lari 12 menit, pull-up dan suttle-run. Untuk standar nilainya sama dengan tes samapta pada umumnya. Setahu saya untuk poin 100 dari setiap item tes uraiannya sebagai berikut :
1.     Push-up (45x)
2.     Sit-up (45x)
3.     Pull-up (15x)
4.     Lari 12 menit (8x lapangan sepak bola)
5.     Suttle-run (14/12 detik)
So, kalau agan bisa dapet nilai kaya di atas otomatis nilai samapta agan 100. Kalau waktu saya push-up 52, sit-up 48, pull up 12, lari 12 menit 7 putaran 250 meter, dan suttle run 18.45 detik. Walau pun gak sempurna Alhamdulillah lolos.
So, persiapannya sama saja dengan psikotes dan TKD yaitu banyak belajar dan berlatih. Karena kalau kita sudah dibiasakan melakukan apa saja yang akan dites pada saat kita akan melaksanakan tes ini tubuh kita akan terbiasa dan tidak berat sama sekali saat melaksanakan setiap tes yang ada.
4.     Wawancara
Wawancara, sesuai namanya tes ini adalah proses Tanya jawab antar agan sebagai capra dengan pewawancara (biasanya pejabat IPDN, KEMENDAGRI dan beberapa perwira dari Dinas Psikologi AD). Kalau waktu saya kebetulan waktu itu yang waktu itu jadi pewawancaranya dari Dinas Psikologi AD. Tapi bervariasi kok untuk pewawancara. Karena nanti dari setiap asal pendaftaran akan dipisahkan meja wawancaranya. Jadi hal ini lebih mengefesiensi dan mengefektifkan waktu yang ada. Jadi misalkan untuk asdaf aceh itu di meja 1 dan pewawancaranya dari pejabat IPDN, kemumdian dari Maluku di meja 30 dan pewawancaranya dari pejabat KEMENDAGRI kemudian banten di meja 12 dan pewawancaranya dari Dinas Psikologi AD. Jadi bervariasi setiap asdaf.
Yang disiapkan untuk tes wawancara ini Cuma satu, MENTAL. Karena biasanya tes wawancara ini ternyata lebih menegangkan dari tes psikologi. Karena kalau tes psikologikan kita tidak bertatap muka secara langsung dengan penguji melainkan melalui soal-soal. Namun di tes wawancara ini kita akan bertatap muka langsung dengan penguji (pewawancara). Dan biasanya setiap soal yang diberikan akan diberikan waktu yang singkat untuk kita menjawabnya. Dan pasti saat keadaan tegang pikiran kita pun terganggu dan sulit untuk berpikir. Dan akhirnya tak jarang pertanyaan dari penguji tidak bisa dijawab padahal sebetulnya itu soal mudah. Kembali lagi kepada prinsip pencarian tes seleksi capra IPDN ini. Yaitu mencari capra yang siap untuk mengikuti segala bentuk pendidikan di IPDN yang serba diatur dan di bawah tekanan. Jadi wajar jika ada beberapa tesnya yang menuntut agan untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun sekalipun itu berada di bawah tekanan.
Jadi yang saya sarankan adalah persiapkan mental agan dan jangan tegang. Berdoalah kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran dan kemudahan. Dan pada saat saya mau tes wawancara ini memang benar lebih menegangkan dibandingkan tes yang lain. Selain kita akan bertatap muka langsung dengan pengujinya juga karena ini merupakan tes terakhir  (final battle) bisa dikatakan tes penentu apakah kita lolos atau tidak menjadi praja IPDN. Pasti sakitnya bukan main jika gagal di penghujung seperti saat ini, itulah yang ada di benak saya dan mungkin seluruh capra yang akan melaksanakan tes wawancara yang lain.
Dan untuk mengatasi ketegangan, kekhawatiran dan ketakutan saya tadi. Saya selalu berdoa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kemudahan dan kelancaran. Selain itu kedua orang tua dan keluarga pun saya jadikan motivasi tertinggi saya. Saya selalu membayangkan betapa bahagianya mereka semua saat mendengar saya lolos menjadi praja IPDN.
Kemudian tes pun dimulai, seluruh capra diarahkan ke Balairung Rudini (aula). Di sana tampak wajah rekan-rekan dari capra yang lain menunjukan ketegangan yang saya sarankan. Namun saya tetap berdoa kepada Allah dan mengingat keluarga saya yang menanti kabar gembira dari saya.
Nomor urut saya pun dipanggil, kemudian saya melangkahkan kaki saya ke meja wawancara. Kebetulan pewawancaranya adalah seorang kolonel dari Dinas Psikologi AD. Terlihat tatapan matanya yang menyorot yang membuat nyali saya ciut. Namun saya tetap melangkahkan kaki saya dengan percaya diri. Kemudian saya memberikan laporan kepada beliau keumdian dipersilahkan duduk. Kemudian mulailah wawancara antara saya dengan beliau.
Saya terkejut walaupun tampangnya menakutkan, namun bapak satu ini cukup santai memberikan pertanyaan walaupun kadangkala matanya yang menakutkan itu menyorot kearah saya. Satu persatu pertanyaan pun mulai dilontarkan dan saya pun mulai menjawab. Dan ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa saya jawab dengan jelas. Alhamdulillah semuanya bisa saya jawab. Kemudian wawancara pun selesai dan saya berdiri dan memberikan laporan kepada beliau. Kemudian balik kanan dan usai sudah semua tahapan tes.
Kemudian saya melangkahkan kaki dengan senyuman ke arah rekan-rekan saya yang juga sudah melaksanakan wawancara. Terlihat sekali perbedaan raut wajah mereka saat sebelum dan sesudah wawancara. Ya mungkin karena semua beban yang ada sudah hilang.

PENGUMUMAN
Setelah semua capra melaksanakan tes wawancara kami diarahkan untuk pulang ke wisma untuk menunggu info lebih lanjut. Setelah sampai di wisma terlihat semua rekan-rekan mulai tegang lagi. Ya tentu saja tegang menunggu hasil akhir (pengumuman), LOLOS/GAGAL ? itu yang ada dibenak kami saat itu. Dan saat hari itu setelah tes wawancara, seharian penuh tak henti-hentinya kami memanjatkan doa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Yang islam terus berdzikir dan menguji, yang Kristen terus membaca injil, yang hindu pun terus berdoa. Semuanya berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dengan caranya masing-masing.
Malam pun tiba, terdengar suara PA memberitahukan kepada seluruh capra untuk memakai pakaian hitam putih menuju lapangan parade. Kemudian pengasuh pun mulai mengarahkan kami untuk bergegas melaksanakan sesuai arahan dari PA. setelah selesai mengenakan pakaian hitam putih. Kami pun berbaris rapih menuju lapangan parade, kebetulan waktu itu saya menjadi danton, karena waktu itu saya dipercaya menjadi ketua kontingen (kakon) sementara dari banten oleh rekan-rekan capra yang sama-sama dari banten. Kemudian sebagai danton saya memimpin rekan-rekan capra yang lain berbaris dengan rapih menuju lapangan parade.
Di parade seluruh capra mulai berbaris rapih. Dikejauhan saya lihat disekitaran lapangan parade banyak sekali keluarga dari capra yang menonton dan juga senior-senior kami madya, nindya dan wasana yang ikut menyaksikan pengumuman kami di parade pada saat malam itu.
Apel pengumuman pun dimulai, kebetulan Pembina apelnya adalah rector IPDN sendiri  pada saat itu. Dan pada saat beliau mengumumkan pengumuman terakhir, betapa bahagia dan terharunya saya dan rekan-rekan saya bahwa kami semua lolos. Tak bisa saya membendung air mata haru ini. Setelah apel selesai seluruh keluarga capra dan senior kami memasuk lapangan parade bagaikan sebuah air sungai yang dibukan bendungannya.
Saya dan 3 rekan saya yang sama-sama dari kabupaten serang bingung dan diam karena tidak ada keluarga kami yang datang. Namun, pada saat senior kami yang kebetulan sama-sama dari serang juga datang. Kesan kami tentang senior yang menakutkan itu pun hilang. Saat mereka mendatangi kami terlihat senyum dari wajah mereka yang kemudian langsung menyapa kami. Kemudian kami langsung memberikan PPM dan bersalaman dengan mereka.
Mereka pun menghibur kami, karena melihat kami yang menangis. Dan ada beberapa dari mereka yang merangkul kami dan mengajak kami bercanda. Kemudian ada senior kami yang meminjamkan HP nya kepada kami. Karena dari awal tiba di jatingor ini kami tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi. So, kami pun bergantian meminjam HP senior kami untuk menelpon keluarga di rumah.
Saat saya mendapatkan giliran untuk menelpon keluarga di rumah, saya langsung mengeluarkan nomor HP ayah dan ibu saya yang ada di dompet saya. Pada saat ayah saya menjawab telpon saya, sontak saya langsung mengatakan “Pak, Yudi lolos !” ayah saya pun bingung dan diem kemudian saya mengatakannya lagi “Pak, yudi lolos !” kemudian ayah saya langsung berkata ”Alhamdulillah” kemudian ayah saya memanggil ibu saya dan saya mengatakan hal yang sama kepada ibu saya bahwa saya lolos menjadi praja IPDN. Terdengar suara tangisan ibu saya dari telepon,  kemudian ayah saya berkata dan memberikan beberapa nasehat. Dan ternyata beberapa saat setelah saya lolos, ayah saya mencukur kumisnya… hehehe katanya sebagai rasa syukur ayah saya. Namanya juga orang tua pasti bahagia melihat kesuksesan anaknya.
Itu sedikit cerita dari saya, buat agan-agan terkhususnya adik-adik yang ingin jadi praja IPDN tetap semangat. Selama ada niat dan kemauan semua pasti bisa. Biarkan saja cibiran yang mengaraha kepadamu saat ini, karena jika kamu berusaha cibiran tersebut akan menjadi tepuk tangan. ASYIK… hehe
Intinya, tanamkan niat dan kemauan dalam diri adik-adik. Dan sering-seringlah belajar dan berlatih. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar.
Okay… demikian artikel kali ini… GOOD LUCK


TAHAPAN SELEKSI CAPRA IPDN
(PENEJELASAN)
Pada artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan secara umum persyaratan dan tahapan seleksi CAPRA IPDN. Nah pada artikel kali ini saya akan menjelaskan secara detail tentang tahapan seleksinya. Karena biasanya agan-agan yang mau ikut tes IPDN bertanya-tanya bagaimana cara lolos dari setiap tahapan seleksi yang ada.
Sekali lagi saya tekankan kepada agan-agan artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya saat mengikuti tes CAPRA IPDN mulai dari administrasi sampai lolos jadi Praja IPDN. Jadi agan-agan gak usah ragukan lagi artikel yang saya tulis ini. Insya Allah selama Allah mengizinkan artikel ini bisa membantu agan lolos jadi Praja IPDN, Aamiin…

1.     TES ADMINISTRASI
Tes Administrasi ini merupakan tes yang paling mudah, karena agan tinggal penuhi semua persyaratan administrasi yang ditentukan. Mudahkan ? eeiittss… jangan senang dulu doktrin senior terdahulu mengatakan “ORANG ITU JATUH BUKAN KARENA BATU BESAR TAPI KARENA BATU KERIKIL”. Sama dengan tes administrasi ini jangan agan remehkan, begitu juga dengan tes yang lainnya. Karena walaupun simple, ternyata di tes  administrasi ini juga banyak capra yang berguguran.
Dikarenakan pendaftaran yang online, tak jarang berkas yang diupload oleh capra gagal terupload biasanya masalah jaringan. Sebetulnya saya kurang paham juga dengan masalah ini, karena waktu saya tes capra waktu angkatan saya masih menggunakan system manual alias belum online (offline). Jadi waktu angkatan saya masih mendaftar ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) masing-masing. Nah baru dari angkatan di bawah saya barulah dimulai pendaftaran online.
Tapi gak usah khawatir, sebelum menulis artikel ini saya sudah melaksanakan wawancara dengan beberapa adik kelas saya yang lulus maupun gugur dalam tes administrasi yang sudah menggunakan system online dalam pendaftaranya. Jadi dari penuturan beberapa adik kelas saya yang lolos maupun yang gugur di administrasi masalah yang sering terjadi adalah masalah jaraingan. Mungkin beberapa wilayah di Indonesia ini masih belum bagus jaringan internetnya apalagi jaringa 4G termasuk daerah rumah saya L
 Jadi walau pun saya kurang paham saya Cuma minta pastikan pada saat agan mengupload berkas-berkas agan ke website IPDN pastikan dulu apakah sudah terupload dengan betul atau tidak. PAHAM ?

2.     TES TKD
Tes Kompetensi Dasar, tes ini merupakan tes yang menguji kompetensi dasar agan sebagai capra IPDN sekaligus tes CPNS agan-agan. Tes TKD ini mulai dari angkatan saya yaitu angkatan XXV yaitu pada tahun 2014 sudah menggunakan CAT (Computer Assisted Test). Untuk menghadapi TKD ini waktu 2014 yang lalu, persiapan saya hanya satu yaitu membaca buku-buku soal TKD yang ada contoh soalnya juga. Kemudian membaca-baca materi yang terkait soal-soal TKD tertentu.
Perlu diketahui juga bahwa materi dari soal CAT ini disusun berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) No 9 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan  Calon Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan peraturan ini, maka soal CAT ini terdiri atas Tes Kompetensi Dasar dan Tes Kompetensi Bidang.
Untuk TKD dengan system CAT ini terdiri dari 100 soal CPNS Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan waktu maksimal 90 Menit (Waktu disesuaikan dengan ketentuan Kemenpan-RB 54 detik per soal CAT);
Passing Grade kelulusan CAT CPNS adalah minimal TWK 40%, TIU 50% dan TKP 72%;
Sesuaikan skor anda pada akhir test apakah lulus Passing Grade atau Tidak;
Ketentuan Penilaian Mengacu Aturan Pemerintah :
– Menjawab Benar 5 Poin
– Menjawab Salah 0 Poin
– Tidak Menjawab 0 Poin
– Khusus TKP rentang nilai 1 – 5 Poin
Untuk materi Premium (Soal lebih lengkap, bisa diulang-ulang, materi soal lebih banyak, tersedia kunci jawaban dan pembahasan detail) silakan mendaftar di situs http://www.latihancatcpns.com
Nah, saya akan memberikan tips berdasarkan pengalaman saya sewaktu mengikuti TKD dengan system CAT ini. Sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa TKD dengan system CAT ini perdana di angkatan saya. Malahan dari semua tes CPNS yang ada, perdana dilaksanakan TKD dengan CAT ini dilaksanakan oleh IPDN sewaktu tes CAPRA XXV tahun 2014 (angkatan saya).
So, waktu itu belum ada referensi yang cukup akurat. Hanya ada contoh-contoh soal di buku-buku TKD yang ada di took-toko buku saja. Jadi, saya hanya belajar soal-soal dari buku itu saja. Dan kebetulan kakak saya punya simulasi CAT ini. Jadi dekat-dekat mau TKD, saya banyak belajar dan berlatih degan simulasi CAT ini. Intinya, banyaklah belajar dan berlatih soal-sola TKD dengan system CAT ini.
Dan alhamadulillah waktu itu saya peringkat ke 11 dari provinsi banten, dengan  nilai 330. Jadi, atas izin Allah SWT niat dan kemauan saya Alhamdulillah terbalaskan.  

3.     TES KESEHATAN
Untuk tes kesehatan ini saya tidak bisa kasih tips yang jitu. Karena kondisi kesehatan dari tubuh setiap orang itu berpariasi. Untuk saya sendiri Alhamdulillah sehat walafiat gan. Tapi saya Cuma bisa saranin agar agan-agan saat deket-deket tes kesehatan ini lebih lagi menjaga kesehatan agan. Karena pas tes kesehatan ini setiap centi tubuh agan bakal bener-bener dicek. Bukan hanya tubuh bagian luar saja namun organ tubuh agan pun akan dicek betul-betul. Jadi kalau bisa kegiatan yang sekiranya bisa mengurangi kesehatan agan apalagi bisa membahayakan agan sebaiknya dihindari saja sewaktu dekat-dekat tes kesehatan ini.
Kemudian banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kalau waktu saya tes, kebetulan saya punya berat badan yang kurang. Jadi waktu mau deket tes kesehatan saya banyak makanan yang memiliki kandungan protein, lemak dan karbohidrat. Tujuannya agar menambah berat badan. Dan kebetulan waktu saya mau tes kesehatan itu bertepatan dengan idul adha. Jadi kebetulan banyak daging di rumah, so setiap hari makan daging terus, hehe…
So selama satu minggu mengkonsumsi daging dan makanan nuansa idul adha ya yang pasti berlemak dan berprotein berat badan saya bertambah kurang lebih 3 kg. namun kerjaan saya waktu itu bukan Cuma makan aja, tapi tetap dibarengi dengan olahraga. Dan Alhamdulillah atas izin Allah saya lolos tes kesehatan.
Itu pengalaman saya soal tes kesehatan, kalau agan punya masalah yang sama seperti saya agan mungkin bisa coba cara saya di atas. Namun perlu diperhatikan juga kondisi tubuh yang lain selain berat badan dan tinggi badan.

4.     TES PSIKOLOGI DAN TES INTEGRASI & KEJUJURAN
Untuk psikotes ini hamper sama saja dengan psikotes waktu agan SMA. Hanya saja ada soal hitungan Koran, agan bisa cari sendiri soal hitungan Koran ini. Disini saya Cuma mau kasih tau cara dan tips biar lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal psikotes ini.
Sebenarnya psikotes ini gak ada jawaban benar dan salah. Hanya saja psikotes ini mengukur psikologi agan. Terutama mengukur kemampuan dan ketahanan psikologi akan saat berada di bawah tekanan. Memang saat mengerjakan soal-soal psikotes ini agan akan merasa berada di bawah tekanan. Tapi disitulah dilihat kemampuan dan keinginan dari agan.
Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencari capra yang siap dengan siklus kehidupan praja yang padat dan tentu saja yang namanya peserta didik pasti berada di bawah tekanan.
Jadi tips dari saya, inget ya tips ini berdasarkan pengalaman saya waktu tes capra dulu. Kebetulan abang sama ayah saya anggota TNI, dan soal psikotesnya gak jauh beda sama psikotes IPDN. Karena kebetulan untuk psikotes IPDN bekerjsama dengan Dinas Psikologi Angkatan Darat. Jadi sebelum tes saya banyak Tanya abang dan ayah saya. Selain itu saya juga browsing di internet mengenai soal-soal psikotes tersebut. Intinya adalah banyak belajar dan berlatih. Karena kalau agan sudah terbiasa mengerjakan soal-soal psikotes tersebut pasti agan akan terbiasa saat tes nanti. Dan hal itu terbukti saat saya mengerjakan soal psikotes saat tes psikologi. Alhamdulillah hasil belajar dan berlatih soal-soal psikotes yang sering saya kerjakan bermanfaat. Pada saat tes saya sudah terbiasa dengan soal-soal psikotes tersebut dan juga dengan keadaan nuansa saat psikotes yang menegangkan. Dan Alhamdulillah atas izin Allah saya lolos tes psikologi.

5.     TES PANTUKHIR
Tes Pantukhir (Pantauan Terakhir), sesuai namanya ini adalah tes final dari seluruh tahapan tes seleksi capra IPDN. Biasanya di tes ini saat-saat yang palling menegangkan. Kenapa ? karena untuk lokasi tes pantukhir ini dilaksanakan di kampus pusat jatinangor. So, rasanya sudah bangga masuk ke Ksatrian IPDN Jatinangor ini dan ingin rasanya tetap di sini, hehe. Pasti itulah yang terdapat di dalam benak setiap capra IPDN yang sudah masuk ke tahap pantukhir.
Langsung aja kita bahas apa aja sih yang bakal dilaksanain waktu tes pantukhir di jatinangor ? nah pada saat tes pantukhir ini ada beberapa tes lagi yang akan dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah capra yang berhasil lolos sampai pantukhir ini siap dan pantas untuk jadi praja IPDN. Dan dari beberapa tes ada juga tes-tes yang sudah dilaksanakan saat tes di daerah masing-masing. Untuk tes-tes yang akan dilaksanakan itu sendiri adalah sebagai berikut :
1.     Verifikasi faktual dokumen administrasi
2.     Tes ulang kesehatan
3.     Tes Kesemaptaan
4.     Wawancara
All right, kita bahas satu-satu…
1.     Verifikasi factual dokumen administrasi
Ini sebenarnya bukan tes, ini hanya proses verifikasi factual dokumen administrasi agan yang berhasil lolos ke tahap pantukhir. Jadi data-data administrasi agan sewaktu tes administrasi akan diverifikasi kembali kefaktualannya. Tapi tenang aja, berdasarkan pengalaman saya kalau tes administrasi lolos yang gak akan bermasalah sama proses verifikasi ini.

2.     Tes ulang kesehatan
Saya lupa kasih tahu ke agan waktu kita bahas tes kesehatan. Setelah agan lolos tes kesehatan agan jangan langsung senang dulu dan kemudian lupa untuk memperhatikan kesehatan agan lagi. Karena saat pantukhir kesehatan agan akan dites lagi, persis seperti saat tes kesehatan di daerah. Jadi buat agan-agan dari mulai tes sampai pengumuman sebaiknya jaga kesehatan baik-baik dah pokoknya. Kalau bisa sampai tua, karena SEHAT ITU MAHAL.
Dan sama halnya dengan verifikasi factual dokumen administrasi. Tes kesehatan di pantukhir ini juga Cuma mengecek ulang kembali kesiapan kesehatan agan apakah siap untuk mengikuti proses pendidikan di Lembah Manglayang. Jadi kalau agan udah lolos tes kesehatan di daerah dan terus menjaga kesehatan agan sampai pantukhir tenang aja agan pasti lolos kok di tes ulang kesehatan ini.

3.     Tes Kesamaptaan
Tes kesamaptaan ini sama saja dengan tes kesamaptaan pada umumnya. Terdiri dari push-up, sit-up, lari 12 menit, pull-up dan suttle-run. Untuk standar nilainya sama dengan tes samapta pada umumnya. Setahu saya untuk poin 100 dari setiap item tes uraiannya sebagai berikut :
1.     Push-up (45x)
2.     Sit-up (45x)
3.     Pull-up (15x)
4.     Lari 12 menit (8x lapangan sepak bola)
5.     Suttle-run (14/12 detik)
So, kalau agan bisa dapet nilai kaya di atas otomatis nilai samapta agan 100. Kalau waktu saya push-up 52, sit-up 48, pull up 12, lari 12 menit 7 putaran 250 meter, dan suttle run 18.45 detik. Walau pun gak sempurna Alhamdulillah lolos.
So, persiapannya sama saja dengan psikotes dan TKD yaitu banyak belajar dan berlatih. Karena kalau kita sudah dibiasakan melakukan apa saja yang akan dites pada saat kita akan melaksanakan tes ini tubuh kita akan terbiasa dan tidak berat sama sekali saat melaksanakan setiap tes yang ada.
4.     Wawancara
Wawancara, sesuai namanya tes ini adalah proses Tanya jawab antar agan sebagai capra dengan pewawancara (biasanya pejabat IPDN, KEMENDAGRI dan beberapa perwira dari Dinas Psikologi AD). Kalau waktu saya kebetulan waktu itu yang waktu itu jadi pewawancaranya dari Dinas Psikologi AD. Tapi bervariasi kok untuk pewawancara. Karena nanti dari setiap asal pendaftaran akan dipisahkan meja wawancaranya. Jadi hal ini lebih mengefesiensi dan mengefektifkan waktu yang ada. Jadi misalkan untuk asdaf aceh itu di meja 1 dan pewawancaranya dari pejabat IPDN, kemumdian dari Maluku di meja 30 dan pewawancaranya dari pejabat KEMENDAGRI kemudian banten di meja 12 dan pewawancaranya dari Dinas Psikologi AD. Jadi bervariasi setiap asdaf.
Yang disiapkan untuk tes wawancara ini Cuma satu, MENTAL. Karena biasanya tes wawancara ini ternyata lebih menegangkan dari tes psikologi. Karena kalau tes psikologikan kita tidak bertatap muka secara langsung dengan penguji melainkan melalui soal-soal. Namun di tes wawancara ini kita akan bertatap muka langsung dengan penguji (pewawancara). Dan biasanya setiap soal yang diberikan akan diberikan waktu yang singkat untuk kita menjawabnya. Dan pasti saat keadaan tegang pikiran kita pun terganggu dan sulit untuk berpikir. Dan akhirnya tak jarang pertanyaan dari penguji tidak bisa dijawab padahal sebetulnya itu soal mudah. Kembali lagi kepada prinsip pencarian tes seleksi capra IPDN ini. Yaitu mencari capra yang siap untuk mengikuti segala bentuk pendidikan di IPDN yang serba diatur dan di bawah tekanan. Jadi wajar jika ada beberapa tesnya yang menuntut agan untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun sekalipun itu berada di bawah tekanan.
Jadi yang saya sarankan adalah persiapkan mental agan dan jangan tegang. Berdoalah kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran dan kemudahan. Dan pada saat saya mau tes wawancara ini memang benar lebih menegangkan dibandingkan tes yang lain. Selain kita akan bertatap muka langsung dengan pengujinya juga karena ini merupakan tes terakhir  (final battle) bisa dikatakan tes penentu apakah kita lolos atau tidak menjadi praja IPDN. Pasti sakitnya bukan main jika gagal di penghujung seperti saat ini, itulah yang ada di benak saya dan mungkin seluruh capra yang akan melaksanakan tes wawancara yang lain.
Dan untuk mengatasi ketegangan, kekhawatiran dan ketakutan saya tadi. Saya selalu berdoa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kemudahan dan kelancaran. Selain itu kedua orang tua dan keluarga pun saya jadikan motivasi tertinggi saya. Saya selalu membayangkan betapa bahagianya mereka semua saat mendengar saya lolos menjadi praja IPDN.
Kemudian tes pun dimulai, seluruh capra diarahkan ke Balairung Rudini (aula). Di sana tampak wajah rekan-rekan dari capra yang lain menunjukan ketegangan yang saya sarankan. Namun saya tetap berdoa kepada Allah dan mengingat keluarga saya yang menanti kabar gembira dari saya.
Nomor urut saya pun dipanggil, kemudian saya melangkahkan kaki saya ke meja wawancara. Kebetulan pewawancaranya adalah seorang kolonel dari Dinas Psikologi AD. Terlihat tatapan matanya yang menyorot yang membuat nyali saya ciut. Namun saya tetap melangkahkan kaki saya dengan percaya diri. Kemudian saya memberikan laporan kepada beliau keumdian dipersilahkan duduk. Kemudian mulailah wawancara antara saya dengan beliau.
Saya terkejut walaupun tampangnya menakutkan, namun bapak satu ini cukup santai memberikan pertanyaan walaupun kadangkala matanya yang menakutkan itu menyorot kearah saya. Satu persatu pertanyaan pun mulai dilontarkan dan saya pun mulai menjawab. Dan ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa saya jawab dengan jelas. Alhamdulillah semuanya bisa saya jawab. Kemudian wawancara pun selesai dan saya berdiri dan memberikan laporan kepada beliau. Kemudian balik kanan dan usai sudah semua tahapan tes.
Kemudian saya melangkahkan kaki dengan senyuman ke arah rekan-rekan saya yang juga sudah melaksanakan wawancara. Terlihat sekali perbedaan raut wajah mereka saat sebelum dan sesudah wawancara. Ya mungkin karena semua beban yang ada sudah hilang.

PENGUMUMAN
Setelah semua capra melaksanakan tes wawancara kami diarahkan untuk pulang ke wisma untuk menunggu info lebih lanjut. Setelah sampai di wisma terlihat semua rekan-rekan mulai tegang lagi. Ya tentu saja tegang menunggu hasil akhir (pengumuman), LOLOS/GAGAL ? itu yang ada dibenak kami saat itu. Dan saat hari itu setelah tes wawancara, seharian penuh tak henti-hentinya kami memanjatkan doa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Yang islam terus berdzikir dan menguji, yang Kristen terus membaca injil, yang hindu pun terus berdoa. Semuanya berdoa memohon pertolongan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dengan caranya masing-masing.
Malam pun tiba, terdengar suara PA memberitahukan kepada seluruh capra untuk memakai pakaian hitam putih menuju lapangan parade. Kemudian pengasuh pun mulai mengarahkan kami untuk bergegas melaksanakan sesuai arahan dari PA. setelah selesai mengenakan pakaian hitam putih. Kami pun berbaris rapih menuju lapangan parade, kebetulan waktu itu saya menjadi danton, karena waktu itu saya dipercaya menjadi ketua kontingen (kakon) sementara dari banten oleh rekan-rekan capra yang sama-sama dari banten. Kemudian sebagai danton saya memimpin rekan-rekan capra yang lain berbaris dengan rapih menuju lapangan parade.
Di parade seluruh capra mulai berbaris rapih. Dikejauhan saya lihat disekitaran lapangan parade banyak sekali keluarga dari capra yang menonton dan juga senior-senior kami madya, nindya dan wasana yang ikut menyaksikan pengumuman kami di parade pada saat malam itu.
Apel pengumuman pun dimulai, kebetulan Pembina apelnya adalah rector IPDN sendiri  pada saat itu. Dan pada saat beliau mengumumkan pengumuman terakhir, betapa bahagia dan terharunya saya dan rekan-rekan saya bahwa kami semua lolos. Tak bisa saya membendung air mata haru ini. Setelah apel selesai seluruh keluarga capra dan senior kami memasuk lapangan parade bagaikan sebuah air sungai yang dibukan bendungannya.
Saya dan 3 rekan saya yang sama-sama dari kabupaten serang bingung dan diam karena tidak ada keluarga kami yang datang. Namun, pada saat senior kami yang kebetulan sama-sama dari serang juga datang. Kesan kami tentang senior yang menakutkan itu pun hilang. Saat mereka mendatangi kami terlihat senyum dari wajah mereka yang kemudian langsung menyapa kami. Kemudian kami langsung memberikan PPM dan bersalaman dengan mereka.
Mereka pun menghibur kami, karena melihat kami yang menangis. Dan ada beberapa dari mereka yang merangkul kami dan mengajak kami bercanda. Kemudian ada senior kami yang meminjamkan HP nya kepada kami. Karena dari awal tiba di jatingor ini kami tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi. So, kami pun bergantian meminjam HP senior kami untuk menelpon keluarga di rumah.
Saat saya mendapatkan giliran untuk menelpon keluarga di rumah, saya langsung mengeluarkan nomor HP ayah dan ibu saya yang ada di dompet saya. Pada saat ayah saya menjawab telpon saya, sontak saya langsung mengatakan “Pak, Yudi lolos !” ayah saya pun bingung dan diem kemudian saya mengatakannya lagi “Pak, yudi lolos !” kemudian ayah saya langsung berkata ”Alhamdulillah” kemudian ayah saya memanggil ibu saya dan saya mengatakan hal yang sama kepada ibu saya bahwa saya lolos menjadi praja IPDN. Terdengar suara tangisan ibu saya dari telepon,  kemudian ayah saya berkata dan memberikan beberapa nasehat. Dan ternyata beberapa saat setelah saya lolos, ayah saya mencukur kumisnya… hehehe katanya sebagai rasa syukur ayah saya. Namanya juga orang tua pasti bahagia melihat kesuksesan anaknya.
Itu sedikit cerita dari saya, buat agan-agan terkhususnya adik-adik yang ingin jadi praja IPDN tetap semangat. Selama ada niat dan kemauan semua pasti bisa. Biarkan saja cibiran yang mengaraha kepadamu saat ini, karena jika kamu berusaha cibiran tersebut akan menjadi tepuk tangan. ASYIK… hehe
Intinya, tanamkan niat dan kemauan dalam diri adik-adik. Dan sering-seringlah belajar dan berlatih. Jika ada pertanyaan silahkan bertanya di kolom komentar.
Okay… demikian artikel kali ini… GOOD LUCK


Jumat, 07 Juli 2017

PERSYARATAN DAN TAHAP SELEKSI CAPRA IPDN

TES MASUK IPDN

Ok, di artikel sebelumnya saya sudah jelaskan sekilas IPDN itu apa. Mungkin ada agan-agan terutama adik-adik SMA yang pengen tahu gimana caranya masuk IPDN. Ya tinggal masuk aja lewat gerbangnya,,, hehehe…
Itu candaan aja ya, gak semudah itu buat masuk kampus ini. Ada persyaratan dan tahapan seleksi yang harus agan ikuti terlebih dahulu dan tentu saja harus lulus dari setiap tahapan seleksi yang ada. Perlu agan ketahui untuk system perekrutan calon praja (capra) IPDN ini menggunakan system gugur  di setiap tahapan seleksinya. Buset dah udah kaya main bola aja pake system gugur segala.
Hal ini dimaksudkan untuk mencari pemuda/i terbaik Indonesia yang memang sesuai dengan persyaratan untuk menjadi Praja IPDN. Karena sekolah ini merupakan sekolah Negara dimana di dalamnya merupakan anak-anak pilihan (biasa kami sebut anak Negara).
Ok, langsung aja kita bahas satu persatu
A.    PERSYARATAN
1.     Persyaratan umum
a.     WNI
b.     Usia min. 16 tahun maks. 21 tahun
c.      Tinggi badan pria min. 160cm dan wanita 155cm
2.     Persyaratan administrasi
a.     Berijizah SMA/MA, nilat rata-rata STTB 7,00
b.     KTP (usia 17 tahun), Kartu Keluarga (belum memiliki KTP)
c.      Surat keterangan Kepala Sekolah sebagai peserta Ujian Nasional
d.     E-mail yang masih aktif
e.     Pas Foto
3.     Persyaratan khusus
a.     Tidak sedang menjalani/terancam hukuman pidana karena melakukan kejahatan
b.     Tidak ditindik / bekas ditindik (pria), kecuali ketentuan agama/adat
c.      Tidak bertato/ bekas tato
d.     Tidak menggunakan kacamata / lensa kontak
e.     Belum pernah menikah/kawin, Belum pernah hamil/ melahirkan (wanita)
f.       Apabila dinyatakan lulus dan dikukuhkan menjadi Praja IPDN, maka pendaftar:
1.     Bersedia tidak menikah/ kawin selama mengikuti pendidikan
2.     Bersedia diangkat menjadi CPNS/PNS dan ditugaskan di seluruh wilayah Indonesia
3.     Bersedia ditempatkan di seluruh kampus IPDN
4.     Bersedia mentaati segala Peraturan yang berlaku di IPDN
5.     Bersedia diberhentikan sebagai Praja IPDN jika melakukan tindakan kriminal,  mengkonsumsi dan atau menjual belikan          narkoba, melakukan perkelahian, pemukulan, pengeroyokan, dan melakukan tindakan asusila atau penyimpangan seksual.
g.     Bersedia dikembalikan ke daerah masing-masing tanpa biaya IPDN apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen atau tidak memenuhi persyaratan pendaftaran
B.    KETENTUAN
1.     Pendaftaran Perguruan Tinggi Kedinasan dilakukan scara bersamaan secara terpusat dan online melalui website resmi Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sampai memperoleh password melalui e-mail
2.     Pendaftar melakukan login dengan menggunakan password yang diperoleh dari Panselnas ke website resmi Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN Tahun 2016 ke http://spcp.ipdn.ac.id, untuk :
a. Mengisi biodata Calon Peserta Seleksi
b. Mengunggah Scanning dokumen sebagai berikut:
1)    KTP asli (17 tahun), KK/Akte asli (belum memiliki KTP). (format jpg max.500 KB)
2)    Ijazah asli/ fotocopy legalisir (format pdf max. 1 MB)
3)    Surat keterangan asli peserta UN dari kepala sekolah (belum memiliki Ijazah)
4)    Pas foto berwarna menghadap kedepan dan tidak memakai kacamata ukuran 4x6 (max 500 KB format jpg)

C.     TAHAPAN SELEKSI
1.     Pendaftaran dengan sistem online
2.     Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan system Computer Assisted Test (CAT)
3.     Tes Kesehatan
4.     Tes Psikologi dan Tes Integritas & Kejujuran
5.     Tes Pantukhir (Di IPDN Jatinangor) meliputi :
a.     Verifikasi faktual dokumen administrasi
b.     Tes ulang kesehatan
c.      Tes Kesemaptaan
d.     Wawancara
6.     Pengumuman
Di atas tadi merupakan persyaratan dan tahapan seleksi CaPra IPDN. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan di artikel-artikel saya yang berbeda. Jadi untuk lebih jelasnya silahkan buka artikel saya yang lain yang terkait dengan artikel ini.

Ok, mungkin cukup sekian artikel kali ini dan mohon maaf kalau ada banyak kekurangan. Sekali lagi saya tekankan saya bukan penulis, saya Cuma ingin berbagi cerita, info dan pengalaman. THANK’S…